Berdiri menatap sang waktu dari jendela penuh haru, berbisik angin pada ilalang tentang rentang asa yang kubawa kepada seorang dara. Mengalun nada sendu dari hati yang membisu, memenjarakan kerinduan pada suatu masa yang telah lalu. Embun mencair membawa kesejukan pagi pada alam, dan cahaya jingga tertawa dalam semilir angin dari gunung yang membawa cerita edelweis [...]
Senin, 05 Januari 2009
Air matamu yang menetes di atas batu pegunungan
perlahan berubah menjadi serumpun
bunga "Edelweis!" seru para pendaki itu
berabad-abad kemudian
Sendiri di relung awan
kau tak mampu lari dari kenangan
yang datang menemuimu bersama angin dan cinta
"Tolong sampaikan
padanya, aku setia menunggu"
pesanmu berulang kali pada hujan yang bergegas
menjemput puncak pinus.
Langganan:
Postingan (Atom)